Qur’an surah Al-A’raf (7) : 56 – 58 serta isi kandungan Q.S Al-A’raf (7) : 56 - 58
Qur’an surah Al-A’raf (7) : 56 – 58 serta isi kandungan Q.S Al-A’raf (7) : 56 - 58 - Surah al-a’raaf yang berjumlah 206 ayat termasuk golongan surah makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surah al-an’aam dan termasuk golongan surat assab’uththiwaal (7 surat yang panjang). Dinamakan Al-al’raaf karena perkataan al-a’raaf terdapat dalam ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas al a’raaf yaitu : tempat yang tertinggi di batasan surga dan nereka.
Membaca Q.S Al-a’raf (7) : 56 – 58 dengan tartil
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ ۖ وَالَّذِي خَبُثَ لَا يَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا ۚ كَذَٰلِكَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُون
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. 56
وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. 57
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ ۖ وَالَّذِي خَبُثَ لَا يَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا ۚ كَذَٰلِكَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُون
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur. 58
#isi kandungan Q.S Al-A’raf (7) : 56 – 58
Kandungan surat al-a’raf (7) : 56 – 58 diataranya sebagai berikut :
Artikel terkait lainnya : Pengertian dan tujuan menghargai karya orang lain serta contoh sikap dan perilaku menghargai orang lain
![]() |
Menjaga dan melestarikan lingkungan |
Allah adalah tuhan alam semesta yang menghebuskan angin, menggiring awan, dan menurunkan hujan diberbagai tempat yang dikehendakinya. Dengan air hujan tersebut maka tanah yang tandus akan menjadi subur dan menghasilkan berbagai janis tanaman yang bermanfaat bagi kehidupan.
Penegasan allah bahwa tanah yang subur akan tumbuh berbagai macam tanaman yang baik dan sebaliknya. Maka dari itu hendaknya manusia bersyukur atas karunia nikmat allah yang tidak terhingga tersebut. Dan orang-orang yang bersyukur akan menyadari tanda-tanda kekuasaan allah tersebut.
Daftar pustaka : Fitriana, Anisyah, S.SI, dkk. Modul Pendidikan Agama Islam Untuk SMK Kelas XI. Solo: CV Haka Mj
Nah, sekarang kamu sudah tahu bukan Qur’an surah Al-A’raf (7) : 56 – 58 serta isi kandungan Q.S Al-A’raf (7) : 56 - 58
Bumi sebagai tempat tinggal dan tempat hidup manusia dan makhluk allah lainnya sudah dijadikan allah dengan penuh rahmatnya. Gunung-gunung , lembah-lembah, sungai-sungai, lautan, daratan dan lain-lainnya semua itu diciptakan allah untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh manusia, bukan sebaliknya dirusak dibinasakan
Alam semesta merupakan tanda-tanda kekuasaan allah.swt maka sebagai makhluk yang siberi tempat yang subur hendaknmya kita selalu besryukur dan memanfaatkan tanah yang diberikan allah dengan baik supaya tercapai kebahagiaan hidup sehingga tenang dalam menajalankan semua perintah allah.swt.
Semoga artikel yang singkat ini dapat menambah pengetahuan anda, serta dapat memberikan pengajaran bahwa kita harus mejaga dan melestarikan bumi kita. Sampai jumpa lagi, pada artikel islami lainnya. Bye.
Baca juga :
maaf tapi sepertinya ayat 56 nya ada yang salah, mohon diperiksa dan diperbaiki.
BalasHapusTerima kasih
Maaf saya salah mengartikan sukun jadi sebelumnya saya mengira shad menjadi huruf dhad.
BalasHapusSekali lagi saya minta maaf.
sama sama :), semoga bisa di revisi supaya tulisannya lebih bagus lagi
BalasHapus