Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Macam-macam mandi (mandi wajib dan sunnah) Fikih

Macam-macam mandi (mandi wajib dan sunnah) Fikih  #1. Mandi wajib
Mandi wajib yaitu mandi yang dilakukan dalam rangka menghilangkan hadats besar, seperti haid, nifas dan junub. Adapun yang termasuk hadats besar ini diantaranya adalah sebagai berikut :

Macam-macam mandi (mandi wajib dan sunnah) Fikih
Macam-macam mandi (mandi wajib dan sunnah) Fikih

  • Keluarnya air mani baik dengan bermimpi atau disengaja – nabi muhammad.saw bersabda :
“apabila air mani terpancar maka mandilah” (HR. Abu Dawud)
  • Haid (menstruasi)
  • Nifas, yang keluar dari rahim wanita setelah melahirkan
  • Melahirkan
  • Mati atau meninggal dunia
  • Melakukan hubungan suami istri

Bagi laki – laki sedang berhadats besar (junub) dilarang sebagai berikut :
  • Mengerjakan shalat
  • Mengerjakan thawaf
  • Membawa  dan menyentuh Al-Qur’an
Bagi perempuan yang sedang haid dan nifas dilarang sebagai berikut :
  • Mengerjakan shalat
  • Mengejakan thawaf
  • Berpuasa
  • Berkumpul suami istri
  • Membawa dan menyentuh al-Qur’an

Adapun cara mensucikan diri dari hadats besar dengan mandi besar atau dalam istilah syara’ disebut mandi jenabah. Akan tetapi, apabila dalam keadaan darurat baik wudhu ataupun mandi besar dapat diganti dengan tayamum.


seperti orang yang sedang sakit yang sakitnya apabila kena air  bertambah parah bahkan bisa menimbulkan kematian, maka boleh bertayamum, dari penjelasan tersebut maka cara bersuci dari hadats ada tiga macam, yaitu sebagai berikut :
  • Wudhu adalah sebagai cara bersuci dari hadats kecil
  • Mandi besar atua mandi janabat sebagai cara  bersuci  dari hadats besar
  • Tayamum sebagai ganti wudhu atau mandi besar bila ada halangan atau karena dalam keadaan darurat atau terpaksa

#2. Mandi Sunnah
Mandi sunnah yaitu mandi yang dianjurkan , dilaksanakan  mendapat pahala dan jika di tinggalkan tidak menghalangi seseorang untuk beribadah, adapaun yang termasuk mandi sunnah, adalah sebagai berikut :
  • Mandi ketika akan melaksanakan shalat jum’at – sesuai dengan hadits nabi muhammad.saw yang berbunyi :
“dari umar.RA ia berkata rasulullah.saw bersabda bila salah seorang dari kamu akan mendatangi shalat jum’at maka hendaklah kamu mandi (HR. muslim)”
  • Mandi dua hari raya (idul fitri dan idul adha)
“dari fakih bin sa’id sesungguhnya nabi muhammad.saw mandi pada hari jum’at hari arafah, hari raya fitri, dan nabi raya haji (riwayat abdullah bin ahmad)”
  • Mandi orang yang sembuh dari penyakit gila
  • Mandi sehabis memandikan jenazah. Seseorang yang selesai memandikan jenazah – sabda rasulullah.saw :
“kata baliau : barang siapa memandikan mayat hendaklah ia mandi dan barang siapa membawa mayat hendaklah ia berwhudu (HR. Turmudzi dan dikatakan hadits hasan)”
  • Mandi tatkala hendak ihram haji atau umroh, sesuai  dengan sabda nabi muhammad,saw :
“dari zaid bin tsabit, sesungguhanya rasulullah.saw membuka pekaian beliau ketika hendak ihram, dan  beliau mandi (HR. Tirmidzi)”
  • Mandi ketika baru masuk islam
  • Mandi ketika hendak wukuf di arafah
  • Mandi ketika hendak masuk kota mekkah
  • Mandi ketika hendak thowaf
  • Mandi ketika hendak melempar jumroh

Sumber : Team Penulis Takwa. Fikih 7. Sragen: Akik Pustaka
 
Nah, sekarang kamu sudah tahu bukan mengenai Macam-macam mandi (mandi wajin dan sunnah) Fikih.

Semoga artikel yang singkat ini dapat menambah pengetahuan anda mengenai mandi wajib dan sunnah. Sampai jumpa lagi pada artike islami – fikih lainnya, bye.

Baca juga :

Jahri Mahfus
Jahri Mahfus Seorang Penulis dan Freelancer

Posting Komentar untuk "Macam-macam mandi (mandi wajib dan sunnah) Fikih"